Hadiah Liburan Istimewa Untuk Si Pelita Jiwa




Satu kali saya mengajak anak-anak ke kolam pemandian tak jauh dari rumah. Tempat ini memang menjadi pilihan favorit saya menghabiskan akhir pekan dengan mereka. Selain faktor jarak, harga tiketnyapun sangat bersahabat. Berada di jalur utama Malang-Surabaya, wahana rekreasi ini cukup ramai di datangi pengunjung terutama saat musim liburan sekolah. Jauh dari keramaian, pengunjung akan disuguhi suasana pedesaan yang masih asri. Semilir angin pegunungan, hamparan persawahan nan hijau, gemericik sungai berair jernih yang mengelilingi pemandian, membuat siapapun betah berlama-lama disini. Buat pemancing sejati, di sebelah timur gerbang terdapat kolam pancing yang cukup luas. Tak jarang di tempat ini pula diadakan festival mancing dengan hadiah yang cukup lumayan. Masuk kedalam kolam, suasana riuh anak-anak belia yang sedang berlatih renang diselingi peluit dan teriakan pelatih, semakin menambah semarak suasana.

Dibandingkan dengan kolam pemandian modern, wahana wisata murah meriah milik AURI ini memang tidak terlalu luas dan tidak mewah pula. Namun jangan salah, suasananya juga tak kalah menyenangkan lho. Air kolamnya bersumber dari bawah tanah, jadi sangat terasa sejuknya. Pilihan kolamnya pun ada tiga, kolam anak, kolam sedang, kolam dewasa. Jika badan sudah menggigil, di sepanjang bibir kolam beragam jajanan siap menghangatkan perut yang kelaparan. Mie instant, bakso, aneka gorengan dan cemilan serta beraneka jenis minuman tersedia tanpa khawatir uang saku bakalan ludes. Sangat jauh berbeda jika kita berlibur ke lokasi wisata pada umumnya, harga makanan seringkali tak wajar sehingga harus puas membawa bekal dari rumah.

Di pinggir kolam, saat anak-anak asyik bermain air, seringkali saya mengamati satu keluarga yang sedang bercengkerama. Ibu, bapak, kakek, nenek. Bapernya liat kemesraan mereka. Bocah kecil terlihat nyaman dalam dekapan mbah kungnya. digendong, diayun, dipeluk ketika si bocah mulai masuk kolam. Rasanya hati ini nelangsa melihat duo krucil kecipak-kecipik sendiri. Walaupun sebenarnya saya sudah terbiasa menghabiskan waktu bareng mereka, karena suami bekerja dan saya tinggal jauh dari orang tua. Namun dari lubuk hati paling dalam saya berharap satu saat nanti bisa berkumpul bersama, menghabiskan waktu berlibur dengan keluarga utuh.

duo krucil kebangganku (dokpri)
Mengingat liburan, ada kejadian lucu tapi sangat menyebalkan yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang. Ketika dulu bapak ibu membawa saya dan kakak-kakak berlibur ke sebuah taman rekreasi. Namanya bocah-bocah kampung, bahagianya tak terkira menunggu saat-saat istimewa yang telah dijanjikan. Sepanjang perjalanan, tawa canda dan nyanyian meriuhkan suasana mobil. Bukan mobil pribadi melainkan angkutan umum. Tiba di terminal, masih dengan celoteh kamipun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Krusak..krusuk,krusak..krusuk.. ibu mulai merasa ada yang aneh dengan bawaan kami. Selidik punya selidik. Ya Tuhan, ternyata tas yang berisi baju-baju kami ketinggalan di mobil. Dengan perasaan gundah gulana kamipun kembali ke terminal. Sayangnya, mobil pengangkut kami sudah raib. Liburan tetap jalan walaupun hati meriang, he..he..he..

Kembali ke soal liburan. Beberapa pekan ke depan anak-anak akan merayakan pesta kenaikan kelas, lanjut libur panjang lebaran. Bahagia, ceria pastinya menghiasi wajah-wajah polos mereka. Agenda liburanpun dirancang termasuk tempat-tempat liburan yang hendak dituju. Namanya liburan, ya pastinya tak jauh-jauh dari urusan fulus. Apalagi bagi yang berniat pulang kampung. Kebayang kan berapa ongkos yang harus disiapkan jika harus membawa anak-anak berlibur. Belum lagi oleh-oleh yang harus dibawah. Ditambah mahalnya transportasi saat musim lebaran membuat kantong harus dibuka lebar-lebar.  

Kalau saya pribadi tak pernah merencanakan liburan secara khusus.  Apalagi tahun ini si sulung akan mulai memasuki jenjang SD. Cukuplah saya berbahagia karena Mas Daffa berhasil masuk di sekolah terbaik di tempat kami. Kebahagiaan kami semakin lengkap, karena sebentar lagi, tepatnya tanggal 15 April, adek Zidan akan merayakan hari jadinya yang ke- 3 tahun. Dua jagoan itulah anugerah terindah, pelita jiwa kami. Rasa syukur tak henti-henti terucap dibibir melihat mereka senantiasa tumbuh sehat dan selalu ada untuk memberikan keceriaan dalam hidup kami. Sejujurnya di moment-moment spesial ini saya ingin sekali memberikan hadiah istimewa kepada mereka. Bukan barang mewah atau mainan super mahal. Saya hanya ingin membawa mereka berlibur ke wahana waterboom modern, taman safari, mengunjungi berbagai museum atau sekedar berjalan-jalan dibibir pantai, bercengkerama dengan deburan ombak sambil mengagumi kebesaran Tuhan di bawah terik mentari.

Tapi apa mau dikata. Finansial kami memang sedang tidak bersahabat. Sesuatu yang dipaksakan rasanya tidak baik untuk kesehatan mental. Maunya bersenang-senang, pulang-pulang tabungan kosong gelondongan, nggak banget kan... Selama menikah dan memutuskan tak lagi tinggal serumah dengan orang tua, beban hidup memang harus siap kami tanggung berdua. Susah senang, tak lagi menjadi masalah, selama kerelaan hati sebagai komitmen terus dipupuk. Tapi sejak kehadiran dua orang jagoan, rasa sedih seringkali mengendap acapkali tak bisa memberikan kasih sayang seutuhnya kepada mereka selayaknya anak-anak yang lain.

Berkeliling kota Malang. Pergi ke pameran buku atau sekedar duduk-duduk santai di alun-alun kota sambil nyemil cilok atau siomay bandung kesukaanku adalah cara kami merefreshkan pikiran dari kepenatan. Jika waktu libur suami lumayan panjang kami sering mengajak anak-anak bergembira di arena playground di pusat kota Malang yang menjadi destinasi favorit mereka. Layaknya sebuah taman bermain, fasilitas disini cukup lengkap. Berbagai permainan mulai ayunan, jungkat-jungkit, papan seluncur dengan berbagai ukuran, papan titian, perahu karet dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua menguji adrenalin anak-anak. Sebelum meluncur ke kolam renang, tersedia area pasir putih layaknya di pinggir pantai. Setelah capek bermain dan bergembira, menikmati santap siang bersama di tengah taman atau menyantap soto ayam kampung di warung tenda langganan menjadi penutup liburan kami. Sesederhana itu cara kami menyayangi anak-anak. Murah meriah, tapi cukuplah membuat mereka tersenyum bahagia.

Menurut berbagai penelitian, berlibur tidak sekedar menghabiskan waktu saja lho. aktifitas liburan terbukti memiliki efek positif pada diri manusia khususnya anak-anak, antara lain :
Manfaat Liburan dari Segi Kesehatan
Dengan berlibur ke alam terbuka, anak-anak akan dengan senang hati berteriak, berlari, berkejaran. Aktiftas tersebut tentu akan sangat menguras tenaga. Hal ini dapat berdampak positif pada meningkatnya daya/kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Berbagai racun yang ada didalam tubuhpun akan keluar, baik melalui keringat, air kemih, dll.
Meningkatkan Kemampuan Otak
Seorang ahli syaraf dunia, Profesor Jaak Pankepp dari Washington State University dalam jurnal ilmiahnya mengatakan bahwa pada saat kita melakukan liburan, fungsi otak akan memicu well-being neurochemicals termasuk opioids, oxytocin dan dopamine. Senyawa tersebut dapat mengurangi stess dan menghangatkan suasana keluarga, meningkatkan rasa rendah hati diantara sesama dan perasaan saling mencintai sesamanya. Masih menurut Jaak Pankepp, liburan keluarga sesering mungkin dapat meningkatkan perkembangan otak dan pendewasaan pada anak kita yang terlibat dalam fungsi kognitif, kecerdasan sosial dan memiliki fokus yang lebih baik.

Membangun Kepercayaan Diri Anak
Dari sisi psikolog, waktu bermain yang melibatkan orang tua dan anak seperti berenang atau bermain ombak bersama akan dapat meningkatkan kepercayana diri anak sehingga akan tergambar perasaan semacam ini: "Kamu mendapatkan semua perhatianku, aku senang dengan kamu, aku senang berada bersama kamu."

Menumbuhkan Kreatifitas
Kreatifitas akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman. Semakin banyak liburan dan aktivitas yang dicoba sang anak, maka kreativitasnya akan semakin cepat berkembang. Pastikan untuk mengajak anak berlibur dengan aktivitas yang seru dan memancing kreatifitasnya. Seperti, outbond, atau mengikuti aktivitas outdoor lainnya. Berlatih bercocok tanam juga bisa menjadi salah satu liburan alternatif untuk mengajarkan hal-hal baru bagi sang anak. Semakin banyak pengalaman yang bisa ia dapatkan, semakin baik untuk pertumbuhannya.

Beruntung, walaupun lumayan mahal, sistem pengajaran di SD sulung membuat hati tenang. Masuk sekolah tanpa melalui serangkaian tes calistung seperti sekolah pada umumnya yang membuat para orang tua keteteran kasih les ini itu. Beratnya kurikulumpun disikapi pihak sekolah secara bijak dengan tidak mengharuskan siswanya berlajar formal di dalam kelas. Sesering mungkin sekolah mengadakan kegiatan belajar sekaligus berlibur di alam terbuka. Berkunjung ke pabrik pengolahan susu, outbound hingga olahraga rafting menjadi program membentuk mental dan karakter agar anak lebih disiplin, kreatif serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa. 

Aktifitas outbound di sekolah sulung (dok MIT Ar-Roihan)



Tania kepada mas Daffa atas keberhasilannya memasuki jenjang SD. Dan selamat hari jadi kepada adek Zidan. Kalian adalah kebanggan dan harapan masa depan kami. Mohon maaf jika Ibu dan ayah belum bisa memberikan hadiah liburan istimewa untuk kalian. Semoga melalui lomba blog elevenia bertema voucher liburan ini Tuhan berkenan membuka pintu rejekinya, sehingga kita bisa berlibur bersama ditempat yang kalian inginkan.

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.