Industri Pariwisata Nasional Kian Cadas Dengan Dukungan Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transport System)


Ditengah tingginya kebutuhan manusia untuk berekreasi dan berileksasi, industri pariwisata menjelma menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat dan menjadi salah satu prime-mover dalam perubahan sosial budaya. Ibarat jantung, industri pariwisata adalah suatu sistem yang multikompleks yang menggerakkan roda perekonomian ekonomi serta penyediaan lapangan pekerjaan. Kesemuanya ini juga berdampak pada dinamika masyarakat dan kesejahteraan masyarakat serta mensukseskan program Perserikatan Bangsa-Bangsa berkaitan dengan Millennium Developmen Goals (MDGs).

Bisa dikatakan, selama berwisata, wisatawan akan melakukan aktifitas belanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan (tourism Final Demand) pasar barang dan jasa. Selanjutnya final demand wisatawan secara tidak langsung menimbulkan permintaan akan barang dan bahan baku (Investment Devired Demand) untuk memproduksi guna memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut. Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan tersebut diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan/restoran dan lain-lain.

Demikian halnya dengan kontribusi sektor pariwisata Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada 2018 naik 15,58% secara year-on-year (yoy) dari capaian tahun sebelumnya sebanyak 14,04 juta. Dengan karakteristik quick yielding yang dapat menghasilkan devisa lebih cepat dibandingkan dengan kegiatan ekspor yang dilakukan secara konvensional, industri pariwisata nasional menjadi penyumbang devisa nasional terbesar ketiga setelah ekspor minyak sawit (CPO) dan batu bara. 

Maka tak heran Presiden Joko Widodo dalam program nawa citanya telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian bangsa. Sektor pariwisata di 2019 ditargetkan menyumbang 20 miliar dolar AS dari 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, sehingga dapat diandalkan menjadi penyumbang bagi neraca transaksi berjalan.  


Untuk merealisasikan target 20 miliar dolar AS dari 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, penetapkan 5 (lima) Destinasi Super Prioritas menjadi strategi pemerintah selanjutnya, yakni Danau Toba Sumut, Borobudur Joglosemar, Mandalika Lombok, Komodo, Labuan Bajo NTT dan Manado. Ditambah 1 (satu) Calon Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu di Likupang, Sulwesi Utara, yang berasal dari 5 (lima) Destinasi Unggulan, yaitu: Sungai Liat Bangka, Tanjung Gunung Bangka, Cikidang Sukabumi Jabar, Pangandaran Jabar dan Likupang Sulut.


Selain Destinasi Super Prioritas maupun destinasi unggulan yang digadang-gadang mampu meraup devisa besar, tentunya masih banyak lagi lokasi wisata elok yang secara potensial sangat baik untuk dikembangkan. Namun demikian, mengingat Wilayah Indonesia yang cukup luas, letak Indonesia yang cukup strategis, serta kondisi geografis yang cukup unik dibandingkan dengan negara-negara lainnya, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara besar jika dilihat dari sisi luas wilayah dan jumlah penduduk. Sebagai negara kepulauan yang dibatasi lautan, menjadikan pembangunan transportasi di Indonesia adalah suatu tantangan. Tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana menyediakan layanan transportasi yang murah, tepat waktu, dan mampu diakses oleh semua kalangan. Tantangan inilah yang harus dijawab dalam rangka melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.

Idealnya, sistem transportasi yang baik akan menjadikan jarak tempuh dari dan menuju tempat wisata menjadi lebih dekat serta mempersingkat waktu perjalanan, Transportasi ini juga mencakup didalamnya jalan, lampu penerangan jalan, dan pedestrian atau ruang bagi pejalan kaki. Sehingga dapat dinyatakan bahwa aksesibilitas merupakan derived demand (permintaan turunan) yang dapat menentukan besar kecil nya jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke suatu objek wisata.

Demi mendukung terwujudnya destinasi pariwisata yang terjangkau atau affordable baik dari sisi keterjangkauan wilayah maupun harga, Kementerian Perhubungan dalam hal ini sebagai regulator di bidang transportasi telah menyusun beberapa kebijakan yang diturunkan ke dalam berbagai kegiatan prioritas seperti bisa kita lihat di laman instagram resminya @kemenhub151. Selama 5 tahun berjalan, kemenhub telah melakukan pembangunan infrastruktur transportasi yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan dan meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat.

Untuk transportasi angkutan darat, yaitu dengan pemberian layanan subsidi operasional angkutan antarmoda dan angkutan penyeberangan, pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan, Pembangunan dermaga danau pada kawasan pariwisata dan pembangunan kapal Ro-Ro dan bus Air.

Transportasi Perkeretaapian, adalah dengan pembangunan jalur KA menuju kawasan pariwisata, reaktivasi jalur kereta pariwisata, dan konektivitas jaringan kereta api dan menuju ke bandara. Sementara Transportasi laut, yaitu dengan Perpanjangan dermaga dan pengerukan kedalaman alur agar kapal cruise dapat bersandar dan pemberlakuan terminal pelabuhan laut pada destinasi pariwisata, akan diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut dan tidak bercampur dengan terminal angkutan barang.

Sedangkan untuk transportasi udara, kemenhub telah melakukan perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737), membuka jalur penerbangan internasional dan peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata.

Kian Cadas Dengan Sistem Transportasi Cerdas

Berbagai terorobosan terkait pengembangan pariwisata nasional patutlah diapresiasi. Di antaranya lewat online, media cetak, pameran, dan festival. Kementerian Pariwisata juga sering memanfaatkan film yang dibuat di Indonesia sebagai alat untuk promosi pariwisata di Indonesia.

Disisi lain, harus diakui bahwa kurangnya infrastruktur pariwisata yang layak di Indonesia kerap menjadi masalah klasik yang akan meningkatkan biaya-biaya logistik sehingga membuat iklim investasi kurang menarik dan akan menjadi batu sandungan terhadap keberlangsungan pariwisata dimasa depan. Hal tersebut berkenaan dengan akses, amenitas dan atraksi (3A). Aspek akses sektor pariwisata meliputi kondisi infrastruktur, ketersediaan transportasi, konektivititas, dan integrasi antardestinasi. Aspek amenitas sektor pariwisata mencakup kebersihan, ketersediaan akomodasi, dan fasilitas di destinasi wisata yang perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah Timur Indonesia. Sementara, aspek atraksi meliputi daya tarik (point of interest).serta keramah-tamahan (hospitality).

Sementara lokasi wisata yang sejatinya menjadi ruang untuk berekreasi dan berelaksasi justeru sebaliknya, kerap tak nyaman disinggahi, apalagi di moment-moment libur besar. Berasa suasana kota, macet, polusi, dan sangat ramai karena ruang di tempat wisata dipenuhi dengan kendaraan. Belum lagi, kapasitas tempat parkir dan tempat istirahat akan penuh dengan kendaraan sehingga jejeran kendaraan diparkir pada bahu jalan dan di lapangan-lapangan yang tersedia. Durasi kunjungan wisatawan yang cukup lama akan berdampak pada waktu parkir yang lama, yang mengakibatkan semakin sulitnya untuk mencari lahan parkir.

Fenomena diatas menunjukkan minimnya integrasi sistem informasi pariwisata dengan faktor pendukungnya seperti hal nya transportasi. Padahal, untuk memiliki posisi tawar (bergaining position) Pembangunan kepariwisataan harus menganut prinsip “ di sini senang, di sana senang”. Artinya, prinsip tersebut harus dapat menyebabkan wisatawan kembali ke rumah dengan membawa memeori yang indah tentang destinasi pariwisata atau daya tarik wisata karena telah memberikan kenangan manis untuk wisatawan dan mengajarkan sesuatu yang berharga bagi wisatawan.

Hal ini menjadi catatan untuk mengintegrasikan sistem informasi destinasi pariwista dengan informasi transportasi yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas menuju lokasi wisata. Penyediaan sistem informasi transportasi terpadu antar moda sejalan dengan rencana nasional dalam Sistem Integrasi Transportasi Nasional seperti yang dinyatakan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bahwa Indonesia harus memiliki sistem antar kendaraan umum yang lebih baik di masa depan .

Aplikasi ITS merupakan penerapan teknologi maju dibidang elektronika, informatika dan telekominikasi yang bersifat real time untuk membuat prasarana dan sarana transportasi lebih informatif, lancar, aman dan nyaman sekaligus ramah lingkungan. aplikasi ITS ini terdiri dari sistem informasi dan navigasi modern, sistem manajemen lalu-lintas, sistem manajemen kecelakaan, sistem pengumpulan pembayaran transportasi elektronik, dan juga sistem untuk bantuan mengemudi. pemanfaatan ITS diharapkan akan mampu untuk: (1) mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, (2) memberikan informasi real time tentang kondisi arus lalu lintas, kapasitas parkir destinasi, angkutan umum, dan cara mengakses destinasi wisata, (3) meningkatkan kapasitas dan mobilitas wisatawan pada destinasi wisata, (4) meningkatkan konektivitas dan peralihan antarmoda angkutan umum, (5) mengurangi dampak negatif terhadap sumber daya alam dan lingkungan, (6) memberikan manfaat bagi komunitas lokal, bisnis lokal, dan masyarakat setempat; dan (7) mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan terkait.

Tidak cukup sampai disitu, dalam rangka meningkatkan kuantitas, kualitas, dan layanan transportasi untuk memenuhi mobilitas ekonomi yang menuntut pelayanan cepat, efisien, dan andal. Maka, diperlukan manajemen SDM yang memiliki kompetensi tinggi, meliputi SDM regulator, operator, dan SDM industri yang saat ini masih terbatas.

 
Jadi, dapat dipastikan dengan sistem transportasi yang cerdas, handal, memadai dan effisien kita harus optimis, perkembangan industri pariwisata Indonesia kedepan akan sangat signifikan mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi sesuai arah tujuan Millennium Developmen Goals yaitu pengentasan kemiskinan, tercapainya kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan.

***
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog yang diselenggarakan oleh Kemenhub










1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.