Baju Baru Bukan Karena Gengsi


Sebentar lagi kita akan merayakan lebaran. Bukan hanya kue-kue nan lezat, angpao atau salam tempel yang menjadi tradisi lebaran namun juga baju baru yang seakan menjadi keharusan terutama bagi anak-anak. Bahkan ketika Ramadhan baru menginjak bilangan hari, mall-mall dan pasar-pasar sudah dipenuhi oleh para pembeli ditambah discount gede-gedean yang menyilaukan mata pembeli untuk terus belanja dan belanja.

Tak ada yang salah dengan baju baru karena itu adalah bagian dari rasa syukur kita Kepada Allah karena dapat melalui Ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan sebagai pertanda kesucian hati dan kemuliaan Idul Fitri. Dan yang terpenting jangan pernah melupakan kewajiban kita yang lain yaitu menunaikan zakat fitrah karena pada harta kita ada hak orang lain yang harus dibayarkan. Namun yang patut menjadi cerminan, betapa banyak diantara kita ketika lebaran datang bersilaturahmi dengan dandanan menor, pakaian glamour, perhiasan mengkilat, sepatu mentereng hanya demi gengsi semata. Padahal ditempat lain atau bahkan dibelahan bumi sana masih banyak saudara-saudara kita yang tak bisa merayakan lebaran dengan sepenuh hati akibat kemiskinan, peperangan, bencana alam, tinggal dipengungsian dll. Maka layakkah kita bermewah-mewah hanya demi sebuah gengsi semata sementara disana saudara kita masih membutuhkan uluran tangan kita?Bukankah puasa mengajarkan kepada kita tentang kesederhanaan dan kerendah hatian karena itu bagian dari ketakwaan kepada Tuhan. Lalu bagaimana kita bisa memaknai Idul Fitri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dimasa mendatang.

Satu petuah bijak patut menjadi renungan bahwa setiap orang berhak merayakan lebaran, tetapi tidak semua orang layak mendapatkan kemenangan. Kemenangan dari keserakahan, kemenangan dari keegoisan,kemenangan dari segala hawa nafsu setelah sebulan penuh ditempah puasa, karena itulah hakikat Idul Fitri, bukan karena baju baru tetapi hati yang baru nan suci. Hari Idul Fitri, dimana Allah akan memberikan kemenangan bagi mereka yang sanggup melawan hawa nafsunya. Dan ketika takbir berkumandang mengagungkan kebesaran-Nya, mereka dijanjikan terlahir kembali laksana bayi suci tak bernoda.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.