KDRT, KUNCI KESEMBUHAN TB
Sudah
20 tahun sejak WHO mendeklarasikan TB atau Tuberkulosis
sebagai penyakit berbahaya. Sejak saat itu, jumlah penderitanya justeru
meningkat. Hampir seperlima orang di dunia adalah perokok dan kasus TB yang tinggi
kebanyakan ditemukan di negara tempat perusahaan rokok multinasional meluaskan
pasarnya. Perkiraan jumlah penderita TB itu dibuat oleh
dr Sanjay Basu dan timnya dari Universitas California. Menurut perhitungan
matematika mereka, kematian antara TB di seluruh dunia
pada tahun 2010 dan 2050 bisa melebihi 40 juta orang. Jika tren perokok saat
ini terus berlanjut, maka angka kasus baru akan meningkat sampai 18 juta orang.
Merokok sendiri diketahui sebagai faktor risiko dari penyakit TB dan kebiasaan
itu mengurangi kemampuan paru untuk melawan infeksi. Merokok juga diketahui
akan menjauhkan pencapaian target global dalam mengurangi angka kematian akibat
TB hingga
separuhnya.
Di
Indonesia, TB adalah penyebab kematian ke-2
setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain dari itu Indonesia
adalah negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita TB terbanyak setelah Cina dan India. TB banyak terdapat di kalangan penduduk
dengan kondisi sosial ekonomi rendah dan menyerang golongan usia produktif
(15-54 tahun). Sekitar 3/4 pasien Tuberkulosis Paru adalah golongan usia
produktif. TB membunuh lebih banyak kaum muda dan
wanita dibandingkan dengan penyakit menular lainnya. Di seluruh dunia terdapat
sekitar 2-3 juta orang meninggal akibat TB setiap tahunnya. Berdasarkan
data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika TB tidak ditangani
dengan benar, penyakit itu dapat menimbulkan bencana, termasuk menghancurkan
masa depan penderita.
Penyakit
TB sendiri
adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam
(BTA). Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia, dan yang paling
sering terkena adalah organ paru (90%). ciri utama pasien TB yakni, batuk
berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam meriang lebih dari satu bulan. Kuman TB ditularkan
melalui droplet infection
(partikel kecil yang keluar saat pasien TB batuk atau
bersin). Penularannya tidak semudah yang sering orang duga. Berpapasan,
berjabatan tangan, ngobrol, serta makan dan minum bersama tidak membuat kuman
ditularkan. Penularan kuman TB lebih mudah terjadi di permukiman padat yang
pertukaran udaranya kurang baik. Selain itu, mereka yang daya tahan tubuhnya
lemah, misalnya karena kurang gizi, juga menjadi lebih rentan tertular. Di sisi
lain juga perlu disampaikan jika penyakit dan kuman TB tersebut masih ada pada paru-paru pasien
tersebut, maka mereka potensial untuk menularkan kepada orang lain. Karenanya,
bagi penderita TB ada 2 hal yang selalu diperhatikan kesembuhan
diri sendiri dan tidak menularkan kepada orang lain.
Leave a Comment