Jawa Tengah, Saatnya Menjadi Rumah Wisata Dunia
Jawa
Tengah, Saatnya Menjadi Rumah Wisata Dunia-Pariwisata sekarang sudah menjadi
kebutuhan sebagai akibat meningkatnya income per capita dunia.
terjadinya Three “T” Revolution (Technologi Transpotation,
Telecomunication and Travel & Tourism) yang memberi kemudahan dan
kelancaran bagi orang-orang melakukan perjalanan wisata secara global tanpa
ragu-ragu meninggalkan keluarga di rumah. Menurut World Tourism Organization
(WTO) Tourism 2020 vision pertumbuhan pariwisata diduga saat
ini rata-rata sebesar 4,1% dan pada tahun 2010 nanti wisatawan global akan
meningkat sebanyak 1.006,4 juta orang dan akan meningkat lagi menjadi 1.561,1
juta orang pada tahun 2020 dengan pertumbuhan tertinggi di Asia-Pasifik sebesar
6,5% termasuk Indonesia. Pengembangan pariwisata di Indonesia bukan hanya
sekedar untuk meningkatkan perolehan devisa saja, tetapi pariwisata diharapkan
dapat berfungsi sebagai katalisator pembangunan (Agent of Development).
Pada skala dunia, masih menurut
laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif, pertama, sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta
lapangan pekerjaan. Kedua, pariwisata
sebagai penyumbang devisa memberikan kontribusi ratusan milyar dollar terhadap
perekonomian di berbagai negara. Ketiga,
sektor pariwisata mampu menjadi penggerak sektor-sektor lain seperti hotel dan
restoran, telekonmunikasi, industri kreatif, bahkan sektor pertanian (misal
lewat wisata alam).
Dengan
semakin menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia, ditahun 2020 nanti
diprediksi pariwisata akan menjadi “primadona” penghasil devisa Indonesia
sebagai salah satu Negara Tujuan Wisata (Tourist Destination Country). Hal
ini berarti akan semakin dituntut kesiapan SDM pariwisata yang kompeten dan
professional untuk mengantisipasi pertumbuhan pariwisata yang lebih cepat dari
pertumbuhan ekonomi.
Leave a Comment