SAIL SABANG
Sail Sabang menjadi gelaran akbar jelang akhir
tahun yang dihelat pemda Sabang. Sail Sabang 2017
sail yang ke-9 ini, tentunya akan mewujudkan harapan masyarakat Aceh untuk
mewujudkan Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional atau Sabang
as Hub Port for International Marine Tourism.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan laut yang cukup besar dengan garis pantai yang panjang. Salah satu potensi sumber daya pantai dan kelautan yang paling menjanjikan, yang dapat dimanfaatkan untuk kelanjutan pembangunan ekonomi Indonesia adalah permanfaatannya dalam usaha pariwisata. Indonesia kaya akan keindahan karang, keindahan pantai, keindahan vegetasi, taman laut,ndan budaya keramah-tamahannya. Indonesia ideal bagi setiap aktivitas pantai dan kelautan seperti berjemur di pantai sambil menikmati matahari, snorkeling dan menyelam, serta menjelajahi perkampungan nelayan.
Untuk menindaklanjuti potensi
tersebut, fokus pembangunan ekonomi Indonesia saat ini telah beralih ke sumber
daya pantai dan kelautan. Hal ini ditandai dengan kebijakan pemerintah yang
senantiasa mempertimbangkan pantai dan kelautan yang berhubungan dengan aspek
pembangunan sebagai suatu sektor sendiri. Pergeseran fokus pembangunan dari
aktivitas berdasarkan sumber daya daratan ke aktivitas berbasis sumber daya
kelautan dikarenakan dua alasan utama: pertama, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.508 pulau, 81.000
km garis pantai dan 63% (3,1 juta km persegi) wilayah teritorialnya merupakan
laut yang dikarunai beragam sumber daya alam.
Melirik salah satu pulau yang berada
di ujung paling barat Indonesia yaitu pulau Sabang atau juga dikenal dengan
sebutan Pulau Weh laksana mutiara hitam yang belum banyak di ketahui oleh orang
banyak, letaknya yang sangat strategis di ambang pintu masuk jalur pelayaran
internasional selat malaka dan berbatasan langsung dengan negara-negara lain seperti dengan
India, Malaysia dan Thailand memposisikan Sabang sebagai pintu gerbang masuknya
arus investasi, perdagangan dan jasa dalam dan luar negeri. Kota Sabang terdiri
dari lima buah pulau, yaitu: Pulau Weh sebagai pulau terbesar dan merupakan
pusat ibukota, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako,dan Pulau Rondo.
Diantara ke lima pulau tersebut, Pulau Weh merupakan Pulau terbesar dengan luas
wilayah 153 km2.
Posisi Kota Sabang yang strategis ini
menjadi pertimbangan penetapan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No 2 tahun 2000, yang selanjutnya ditetapkan menjadi
Undang-undang No 37 tahun 2000, adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah pabean sehingga
bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas
barang mewah dan cukai. Dari ketentuan diatas, analisis aspek kelembagaan
pemerintahan Kota Sabang akan mengacu pada kedua ketentuan yaitu mengacu pada
UU No 22 tahun 1999 yang menjadikan dasar desentralisasi wilayah Kota Sabang
dan UU No 37 tahun 2000 sebagai dasar terbentuk kawasan perdagangan bebas dan
pelabuhan bebas Sabang.
Teluk Balohan ditetapkan sebagai
lokasi untuk Pelabuhan Nasional yang merupakan pintu gerbang bagi penumpang dan
distribusi barang dari Aceh. Sementara
Teluk Sabang sampai dengan Lhok Pria Laot terpilih sebagai lokasi pelabuhan
bebas yang merupakan pelabuhan internasional hub (bernama: Sabang Hub
Internasional Port atau SHIP) dan direncanakan akan menempati luas areal 462
ha. Pelabuhan hubungan international ini juga akan menyediakan area proses alih
kapal dan area perdagangan yang dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan
modern, seperti pelabuhan serbaguna, pelabuhan cargo, pelabuhan peti kemas (container),
pelabuhan cair lengkap dengan dermaganya dan dock, serta fasilitas pendukung
seperti kantor pengelola, kantor-kantor perusahaan pelayaran, perusahaan
bongkar muat, dan ekspedisi. Juga disediakan fasilitas penyimpanan BBM dan
sarana pengolahan air bersih.
Seiring dengan penetapan kawasan
perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang, dalam strategi pengembangannya telah
ditetapkan pula adanya sektor prioritas dan sektor andalan. Kota Sabang yang
merupakan bagian penting kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang
memiliki sektor prioritas yang diarahkan untuk memberikan kontribusi langsung
dalam menarik investasi berdasarkan peluang dan potensi investasi yang ada
sementara sektor andalan lebih dititikberatkan pada perwujudan lembaga
pengusahaan dan penyediaan infrastruktur kawasan yang berskala internasional.
Empat sektor prioritas yang dikembangkan dan membutuhkan investasi yang besar
adalah jasa kepelabuhanan, industri/perdagangan, pariwisata dan perikanan.
Dalam Master Plan Kawasan
Sabang 2007 – 2021 telah ditetapkan daerah wisata yang akan dijadikan prioritas
dalam pengembangan Kawasan Pariwisata Sabang dalam jangka waktu 5 tahun yang
akan datang adalah daerah wisata bahari di Iboih dan Gapang. Selanjutnya
dikembangkan Kawasan Internasional Resort di Gua Sarang Kampung Paya,
Revitalisasi Kota Lama Sabang. Kawasan wisata Iboih dan Gapang merupakan daerah
tujuan wisata bahari yang menyajikan pemandangan alam bawah laut yang sangat
indah. Pemandangan ini dapat dinikmati dengan menyelam ataupun dengan menaiki
perahu dengan dasar kaca yang telah tersedia disana. Eksplorasi keindahan alam
bawah laut di Iboih dan Gapang dapat dilanjutkan hingga ke P. Rubiah. Selain
pemandangan alam bawah laut, potensi wisata yang dapat dikelola dari Iboih dan
Gapang adalah wisata memancing (game fishing). Potensi pariwisata ini
merupakan peluang untuk menarik kunjungan wisatawan dunia dengan semua
fasilitas berskala internasional.
Mengingat
posisinya yang strategis tersebut, diperlukan adanya suatu kerjasama antara pemerintah
kota Sabang, masyarakat serta pengusaha kalangan Industri untuk mengembangkan
sektorwisata. Pengembangan dalam sektor wisata ini merupakan salah satu tujuan
pemerintah Kota Sabang dalam upayanya untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kerjasama dengan berbagai u n s
u r e s a n g a t d i p e r l u k a n d a l a m mengembangkan potensi objek-objek
wisata yang ada di Kota Sabang, khususnya objek wisata pantai Gapang dan pantai
Iboih yang penulis fokuskan disini. Namun dalam pengembangannya harus sesuai
dengan kebijakan Pemerintah Kota Sabang.
Untuk
itu, pemerintah daerah Kota Sabang dengan potensi objek wisata yang sedemikian
kaya dituntut untuk mengembangkan sektor wisata tersebut melalui perencanaan
yang matang dan menyeluruh. Dengan mengarahkan kepada penciptaan sumber daya
manusia yang mempunyai keterampilan di sektor wisata,
penataan
kawasan dengan melengkapi sarana dan prasarana wisata, serta sarana pendukung lainnya.
Dengan perencanaan yang dilakukan secara professional, diharapkan pengembangan tempat
wisata dapat terealisasi dan dampaknya sangat berarti dalam rangka meningkatkan
pendapatan asli daerah.
Sail
Sabang, Menuju Destinasi Wisata Bahari Internasional
Pemahaman
maupun implementasi pelabuhan berwawasan lingkungan, green port [GP]
memang masih relatif baru di Indonesia. Pelabuhan umum di Indonesia umumnya
identik dengan wajah keras para kuli angkut dan raungan truk-truk pengangkut
barang si raja jalanan. Pelabuhan umum dikenal sebagai kawasan tertutup [restricted
area] untuk umum, sehingga sangat jarang dikunjungi orang, kecuali
pihak-pihak yang berkepentingan dengan ekspor-impor barang.
Kondisi
ini sangat bertolak-belakang dengan pengelolaan pelabuhan umum di negara lain,
di mana pelabuhan sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata yang menarik.
Orang bisa melihat dari dekat aktivitas di pelabuhan, dengan menyediakan ruang
bagi publik dengan beragam fasilitas di dalamnya, tanpa mengganggu kegiatan
bongkar-muat. Bahkan, di kawasan pelabuhan juga terdapat dermaga tambat untuk
kapal-kapal pesiar bagi aktivitas wisata bahari. Pelabuhan Port Klang
[Malaysia] dan Port of Singapore sudah sejak lama –mengikuti keberhasilan
pelabuhan-pelabuhan modern di negara maju– menjadikan pelabuhannya sebagai green
port, yang tidak saja sibuk dengan aktivitas bongkar muat barang, namun
dipadu dengan wisata bahari dan beragam kegiatan ikutan lain.
Namun, masyarakat yang ingin
menikmati wisata pantai di sekitar pelabuhan, harus terlebih dahulu disuguhkan
tataguna kawasan berupa ruang terbuka hijau, penataan lalu-lintas yang teratur
hingga pantai berpasir yang tidak tercemar, yang merupakan bagian dari upaya
konservasi lingkungan. Port Klang dan Port of Singapore sudah
mengimplementasikan diri sejak lama sebagai green port, dan terbukti
tidak saja unggul dalam jumlah bongkar-muat barang, tetapi juga mendatangkan
cukup banyak orang ke kawasan pelabuhan untuk tujuan wisata. Pengelola
pelabuhan umum, terutama ocean going di Indonesia, sudah seharusnya memikirkan
dan mulai menata ulang pelabuhannya menjadi bagian dari green port kelas dunia,
yang tidak saja melayani aktivitas konvensional, namun juga menjual kawasan
pelabuhan menjadi sumber pendapatan di luar core business-nya.
Penyelenggaraan Sail Sabang 2017, merupakan event
tahun Sail Indonesia yang dimulai
Sail Bunaken 2009 dan terakhir Sail Selat Karimata 2016, untuk meningkatkan
wisata bahari dan menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata bahari kelas dunia
serta untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya
masyarakat Sabang sebagai kepulauan terdepan Indonesia.
Sail Sabang 2017 yang mengangkat
tema; “Sabang sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional” akan
berlangsung di empat lokasi yakni Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan
4 Km 0 (nol). Sebagai puncak acara akan berlangsung di Pasiran. pemilihan
Pasiran sebagai lokasi acara puncak karena selain lokasinya yang sangat
strategis dan aman untuk penyelenggaraan Sail Sabang. Nantinya, kawasan
tersebut akan dijadikan sebagai pusat wisata bahari terpadu Teluk Sabang. Di
kawasan Pasiran rencananya akan dibangun pelataran yang akan digunakan untuk
mendukung acara puncak Sail Sabang 2017.
Untuk diketahui bersama, Sail
Sabang akan mempersembahkan berbagai atraksi wisata yang menarik dan atraktif
dengan berbagai strategi promosi dan pemasaran yang baik. Sail Sabang 2017
diharapkan mampu memperkenalkan pesona Sabang dengan berbagai keunggulan wisata
baharinya.Berbagai
atraksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sabang
khususnya dan Aceh secara umum sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia.
Sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, yang sangat serius untuk
meningkatkan kualitas seluruh sektor kehidupan, termasuk di sektor industri
pariwisata. Sebagaimana diketahui, Pemerintah menarget kunjungan 20 juta
wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun di tahun 2019. Dengan
mengusung tema yang berbeda pula. Sail Sabang 2017 sail yang ke-9, tentunya
akan mewujudkan harapan masyarakat Aceh untuk mewujudkan Sabang sebagai
Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional atau Sabang as Hub Port for
International Marine Tourism.
Referensi :
GAMBARAN
UMUM KOTA SABANG STRATEGI
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GAPANG DAN PANTAI IBOIH DI KOTA SABANG DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SABANG
thank you for the information this article is very interesting
BalasHapuskampus sehat