SINERGI MASYARAKAT TNI-POLRI, MENGAWAL IDEOLOGI NKRI TETAP UTUH

Hasil gambar untuk gambar RAKYAT TNI POLRI BERSATU



Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.

Dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang silih berganti, pertahanan negara menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama yang diperkuat oleh POLRI, komponen cadangan maupun komponen pendukung. Orientasi tersebut sejalan dengan pemikiran Panglima Besar Jenderal Sudirman: “Bahwa Negara Indonesia tidak tjukup dipertahankan oleh tentara sadja, maka perlu sekali mengadakan kerdja sama jang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara.” (Panglima Besar Sudirman pada konferensi Tentara Keamanan Rakyat di Markas TKR Yogyakarta, 12November 1945)

Ketahanan Nasional merupakan sebuah amanat yang harus diperjuangkan bersama-sama oleh setiap komponen bangsa, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing. Ketahanan nasional adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya persoalan ketentaraan/militer saja, dengan kata lain tidak hanya menjadi tanggungjawab TNI saja, melainkan terkait juga dengan seluruh persoalan yang berhubungan dengan tegaknya suatu bangsa dan negara.Tujuan nasional tersebut menjadi kepentingan nasional yang harus diperjuangkan seluruh komponen anak bangsa. Dimulai dari pembentukan identitas melalui Sumpah Pemuda 1928 sebagai satu identitas yang sama, Bangsa Indonesia. Selanjutnya dipertegas melalui Pembukaan UUD 1945 sebagai negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasca kemerdekaan, tujuan nasional tersebut diisi dengan pembangunan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

Konsensus hidup bersama sebagai bangsa dan negara sudah final, empat pilar tersebut tidak untuk ditawar-tawar lagi. Bagaimana mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan negara sehingga tumbuh menjadi negara yang berdaulat, itulah tugas dari seluruh komponen bangsa melalui peran dan fungsi masing-masing. Ketahanan nasional yang berasaskan pada kesejahteraan dan keamanan, menjadi tolok ukur dari tingkat kepatuhan terhadap proses konsensus hidup bersama tersebut. Semakin solid hubungan rajutan hubungan persaudaraan TNI - Polri dan masyarakat, maka semakin kuat dampak persatuan tersebut terhadap pembangunan.

Harmonisasi hubungan antara TNI-Polri masyarakat adalah inti kekuatan negara yang berdaulat. Harmonisasi yang mampu menata Kerukunan, toleransi, kebersamaan, kedamaian, persatuan dan kesatuan sekaligus menjaga peradaban antara hubungan masyarakat dengan negaranya. Di mana hukum sebagai hasil kesepakatan bersama menjadi panglima. Menggunakan konsep semesta dengan menyatukan seluruh kekuatan yang ada pada masyarakat dan alam sekitarnya. Harmonisasi tersebut terbentuk karena mendapat kepercayaan dan dukungan dari masyarakat secara penuh. Untuk itulah rajutan hubungan antaran TNI - Polri dan masyarakat harus tetap terjalin, menyatu sebagai satu simpul kekuatan nasional. 

TNI dan Polri memang berasal dari masyarakat dan akan kembali ke masyarakat. ”Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga”. Kalimat Jenderal Soedirman ini dapat kita maknai bahwa kemerdekaan akan tetap kita pertahankan dan tidak akan dapat dilenyapkan oleh siapapun jika simpul persaudaraan rakyat dengan TNI - Polri terjalin kuat. Baktimu TNI-ku menjaga pertahanan negara dan abdimu Polri-ku dalam mengamankannya, membuat ibu pertiwi selalu tersenyum dalam memberikan kehangatannya pada seluruh masyarakat Indonesia. Damailah bangsaku, majulah Indonesiaku.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.