#Anak Cerdas Itu Berani Bersahabat Dengan Dunia Luar
![]() | |
https://www.manualdamamae.com.br |
''Ma, mama pulang saja, aku mau sekolah sama bu guru'' celotehan itu seketika membuatku terhenyak. Disaat teman-temannya masih tak bisa move on dari kehadiran orang tuanya, Zidan, 4 tahun 3 bulan sudah berani dan percaya diri, menghadapi lingkungan sekolah yang baru dikenalnya dua hari,luar biasa. Bahkan, kata ibu guru, zidan tipikal anak pemberani dan tak malu lagi jika diminta maju didepan kelas. Tak terasa air mata ini menitik, bangga dan haru mendengar penuturan gurunya. Rasanya baru kemarin bayi merah itu kutimang- timang. Kini bocah mungilku telah siap bersahabat dengan dunia barunya, mengukir masa depan tanpa kehadiranku disisinya.
Setiap
Anak Cerdas!
Mom, satu keyakinan penting yang perlu kita miliki
sebagai orangtua tentang anak-anak adalah bahwa setiap anak terlahir dengan
membawa potensi dan kecerdasan spesial. Sebuah kepastian, bahwa Tuhan tidaklah
menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Apalagi dalam penciptaan makhluk
bernama manusia. Dia memberi amanah berupa anak-anak pada kita untuk diasuh,
dibimbing dan diarahkan hingga menjadi
generasi yang terbaik. Dengan keyakinan demikian, harapannya akan muncul
kesungguhan para orang tua untuk lebih peka dan cermat dalam berusaha menemukan
serta mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
Faktanya, standar atau patokan untuk
menentukan kecerdasan anak selama ini hanya berdasarkan prestasi belajar yang
didapat di bangku sekolah. Hampir seluruh aspek yang dinilai dalam dunia
pendidikan kita masih berpusat pada kemampuan kognitif atau intelektual semata.
Sehingga kita kerap mendengar orang tua mengeluh dan merasa bahwa anaknya kurang
cerdas bahkan termasuk lambat belajar. Lalu berbondong-bondong memberikan les
ini dan itu, yang tak jarang justeru membuat si anak strees dan bisa jadi ini
adalah awal petaka masa depannya.
Howard Gardner pakar pendidikan dan psikolog dari Harvard University sudah banyak memberikan teori bahwa hakikatnya tidak
ada manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi
cerdas-tidak cerdas. Gardner juga menentang anggapan “cerdas” dari sisi IQ (intelectual
quotion), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni
logika-matematik, linguistik, dan spasial. Menurut
Gardner, setiap anak memiliki sembilan jenis kecerdasan yang tersusun menjadi
satu dengan cara yang unik dan kombinasi yang berlainan. Teori Gardner ini
menegaskan bahwa kecerdasan yang ada pada anak bukan hanya berkaitan dengan
berpikir, tapi ada berbagai kecerdasan lain.
Untuk selanjutnya, Howard Gardner, memunculkan istilah multiple intelligences. Menurut Gardner kecerdasan dalam multiple intelligences meliputi kecerdasan verbal-lingustik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-spasial (cerdas gambar-warna), kecerdasan musikal (cerdas musik-lagu), kecerdasan kinestetik (cerdas gerak),kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat).
Untuk selanjutnya, Howard Gardner, memunculkan istilah multiple intelligences. Menurut Gardner kecerdasan dalam multiple intelligences meliputi kecerdasan verbal-lingustik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-spasial (cerdas gambar-warna), kecerdasan musikal (cerdas musik-lagu), kecerdasan kinestetik (cerdas gerak),kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan eksistensial (cerdas hakikat).
http://learningnetwork.setbc.org/ |
Sikap keberanian atau dalam teori
Howard disebut kecerdasan intrapersonal inilah yang diperlihatkan putraku zidan,
saat menginjak di sekolah barunya. Tapi apa yang ditunjukkan zidan hari ini,memang
tidak melalui proses yang instant mom. Sejak dia lepas dari gendongan, saya
berusaha menjadikan zidan pribadi yang tangguh, dengan menstimulus dia agar mau
berjalan dengan menapak kakinya sendiri, namun tetap dengan batasan-batasan tertentu sesuai
dengan usianya. Tak cukup sampai disitu, sebagai ibu sayapun tak boleh berhenti
belajar bagaimana cara mendidik anak agar tangguh, percaya diri dan
berani agar kecerdasannya terus berkembang kearah yang lebih positif.

![]() |
slideshare.net |
1
1. Tanamkan kecerdasan spritual semenjak
dini
Kecerdasan
spritual tentu saja menjadi landasan utama sebelum kita menggali kecerdasan-kecerdasan anak yang
lain. Menjadi pribadi yang tanggguh dan pemberani tidak cukup bermodal mental.
Salah-salah keberaniannya tidak
sesuai dengan porsinya dan justeru merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Karena itu kecerdasan spiritual harus ditanamkan semenjak dini agar kelak
menjadi pegangan saat dia telah dewasa dan jauh dari orang tuanya, mom setuju
khan?
1. 2. Biarkan anak mencoba hal baru
Anak-anak pemberani adalah anak yang tidak takut
mencoba hal-hal baru. Bagaimana melatih anak berani dalam mencoba hal-hal baru?
Tentunya dengan membiasakannya sejak dini. Mulai dari anak-anak anda senang
bermain, anda tidak perlu terlalu melarang karena takut anak kotor, takut anak
terluka, dan alasan-alasan lainnya. Orang tua yang terlalu khawatir dan tidak
memberikan anak bebas mencoba hal baru merupakan alasan yang paling umum yang
kemudian membuat anak menjadi penakut. Oleh karena itu, mom sebagai orang tua
diharapkan dapat memberikan kebebasan anak untuk bereksplorasi dengan
penjagaan-penjagaan tertentu.
3.
Berikan kepercayaan pada Anak
Mom juga sebaiknya memberikan penanaman pada anak
untuk terus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, jangan takut dan jangan
pernah malu. Anda juga harus memberikan arahan pada anak agar melakukan segala
sesuatunya dengan pemikiran yang matang bukan hanya mengandalkan emosi nya
saja. Salah satu penyebab anak cepat marah adalah
ketika mereka merasa tidak dipercaya mampu melakukan sesuatu. Karena itu
penting untuk menjaga agar anak selalu percaya pada kemampuan. Anda bisa mulai
dari melatih keseharian anak, misalnya toilet trining, membiasakan anak tidur
sendiri, cara makan sendiri, sikat gigi, mencuci piring, membersihkan kamar dan
mainannya dan semua kegiatan harian lainnya yang merupakan kemampuan dasar
untuk anak bisa mengurus dirinya sendiri.
4. Ajarkan anak tanggung jawab dan nilai kerja keras
1. Seorang anak tak boleh diberlakukan standar
yang tinggi sama seperti orang dewasa, tapi mereka harus memahami bahwa
tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan ada orang yang mengandalkan mereka.
Jika anak mengerti mengapa mereka perlu melakukan pekerjaan mereka dan
dibutuhkan kerja keras untuk mencari nafkah, ia akan memiliki pandangan yang
berbeda tentang kehidupan. Anak-anak akan dengan senang untuk membantu orang
tua mereka dan merasa bangga ketika mereka berkontribusi. Dengan cara ini,
anak-anak tahu bahwa mereka mampu dalam banyak hal, yang membangun karakter dan
membantu membangun kepercayaan diri pada anak. Saat ingin membantu anak
membangun rasa percaya dirinya, penting diingat berkomunikasilah, habiskan
waktu dengannya dan biarkan mereka membuat pilihan sendiri.
5. Mengajak
anak untuk selalu berfikir positif
Hal paling pertama yang harus mom tanamkan pada anak
untuk bisa bersikap berani adalah dengan mengajak nya untuk selalu berpikir
positif saat akan melakukan suatu tantangan. Anda mesti menerapkan bahwa setiap
yang ia lakukan akan memiliki tujuan yang baik untuk dirinya sendiri. Meskipun
secara langsung memang dampaknya tidak terlihat namun pengalaman yang berasal
dari kejadian yang telah dialami akan anak ingat dan menjadikannya perbaikan
untuk diri sendiri dan rencananya di masa depan. Jika Anda berpikiran negatif
lalu menularkan nya pada anak maka hal tersebut akan berdampak buruk juga pada
anak. Maka berikan pemikiran yang positif pada anak agar ia bisa melatih
mentalnya sejak dini. 6. Jangan pernah menakut – nakuti anak
Seringkali
ketika orang tua kesulitan melarang anak untuk melakukan sesuatu maka mereka
akan menakut – nakuti anak agar menurut. Misalnya, jika anak sulit mengikuti
aturan maka orang tua mengatakan akan ada polisi yang menjemput anak nakal atau
ada hantu yang akan menculik anak nakal. Hal itu justru membentuk pikiran
negatif pada anak dan membuatnya takut untuk melakukan berbagai hal, bukannya
mengerti pada sebab mengapa orang tua melarangnya.
7. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri
7. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri
Insting
sebagai orang tua tentunya adalah untuk melindungi anak kapanpun dia menghadapi
kesulitan atau masalah. Akan tetapi terlalu melindungi bisa jadi membuat anak
menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung kepada orang tua untuk
menyelesaikan masalahnya. Orang tua perlu menahan diri untuk ikut campur
terhadap setiap kesulitan anak. Turun tangan baru diperlukan jika Anda melihat
anak sudah tidak sanggup menangani masalahnya sendiri, misalnya ketika berebut
mainan dengan teman atau saudaranya sudah menjurus kepada hal yang berbahaya
dan melibatkan kontak fisik.
8. Beri stimulus secukupnya
8. Beri stimulus secukupnya
Untuk
mendorong anak agar memiliki mental berani sejak usia dini, orang tua terkadang
lupa untuk mengendalikan diri. Padahal, pemberian stimulus yang terlalu
berlebihan dapat membuat anak kewalahan dan menjadi berlebihan dalam bereaksi.
Sesuaikan stimulus yang diberikan dengan usia dan perkembangan anak agar ia
mampu melakukannya. Anda tak perlu memberi perintah berlebihan, sebaiknya cukup
berikan instruksi sederhana dan perbaiki jika anak melakukan kesalahan. Juga
perhatikan lingkungan sekitar yang sekiranya dapat memberikan pengaruh
berlebihan kepada anak, seperi televisi, gadget, keluarga, dan teman anak.
Itulah beberapa hal yang selama ini saya lakukan agar putra mungilku menjadi pribadi tangguh, percaya diri dan berani bersahabat dengan dunia luar. Semoga artikel saya bermanfaat yah mom untuk menambah referensi mom dalam mendidik buah hati tercinta. Yuk mom#DukungCerdasnya buah hati kita karena #AnakCerdasItu harus didukung dengan stimulus terbaik sejak dini. Bagaimana dengan mom dirumah, apa kecerdasan yang sudah ditunjukkan si kecil?
Itulah beberapa hal yang selama ini saya lakukan agar putra mungilku menjadi pribadi tangguh, percaya diri dan berani bersahabat dengan dunia luar. Semoga artikel saya bermanfaat yah mom untuk menambah referensi mom dalam mendidik buah hati tercinta. Yuk mom#DukungCerdasnya buah hati kita karena #AnakCerdasItu harus didukung dengan stimulus terbaik sejak dini. Bagaimana dengan mom dirumah, apa kecerdasan yang sudah ditunjukkan si kecil?
![]() |
kegiatan mengaji iqro' #tekun beribadah |
![]() | |
pagi ceria bersama kawan-kawan barunya #berani sekolah sendiri |
![]() | ||
rehat sejenak ditemani cemilan bergizi cerebrofort marine gummy #pintar bergaul |
![]() |
belanja makanan favorit ala zidan #belajar mandiri |
Leave a Comment