Mengelaborasi Ekosistem Kota, Menuju Palopo Sejahterah Dan Berkemajuan
soenandar-latief.blogspot.co.id |
Melalui Penyelenggaraan otonomi daerah yang diatur Undang-Undang No.32 tahun 2004, diharapkan dapat membawah perubahan positif., dimana setiap pemerintah provinsi maupun daerah/kota diberikan keleluasaan untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah secara nyata.Kota Palopo merupakan kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah ditetapkan sebagai kota otonom berdasar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo.
Banyak
kalangan menilai Kota Palopo sudah lebih maju dibandingkan dengan 10
tahun lampau. Kemajuan yang dicapai relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan wilayah di sekitarnya. Bahkan melampaui kemajuan kota lainnya
yang lebih dahulu menyandang status yang sama, kota administratif.
Kemajuan yang dimaksud adalah capaian pembangunan fisik kota dan
pergerakan ekonomi wilayah yang tumbuh signifikan. Bahkan Sulsel menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia, dimana Kota Palopo memiliki peranan di dalamnya.
![]() |
Terus Membangun:Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palopo yang ke-15 (http://news.rakyatku.com) |
Berdasarkan
PDRB tahun 2012 sektor unggulan Kota Palopo telah bergeser dari
sektor pertanian ke sektor industri dan jasa. Ini jelas membutuhkan
kapasitas sumber daya manusia yang menguasai teknologi, terutama TIK.
Pada tahun yang sama, Kota Palopo meraih penghargaan ICT Pura
Kategori Utama dari Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat penetrasi TIK di pemerintah dan masyarakat
Kota Palopo termasuk kategori tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia.
Suatu prestasi yang patut diapresiasi oleh kita semua.Adapun beragam apresiasi tersebut, tidak hanya muncul dari pihak
pemerintahan tapi juga dari pihak organisasi non pemerintahan (Ornop),
dalam berbagai bentuk penghargaan telah diraih. salah satunya, The Fajar Institute of Pro Otonomi (FIPO) yang
mempersembahkan reward kepada Pemerintahan HM Judas Amir selaku Walikota
Palopo. Itu lantaran mampu menerapkan sistem arah kebijakan publik yang
bersifat inovatif dan visioner, serta memiliki efektifitas untuk
mendorong terwujudnya sistem layanan publik yang semakin prima.Adapun sistem pelayanan publik yang dinilai sangat pro kerakyatan dan
sudah dirasakan oleh warga Kota Palopo ini, seperti pelayanan kesehatan,
pelayanan pendidikan, pelayanan administrasi dan kependudukan, serta
pelayanan perizinan dan lain-lain.
![]() |
walikota Palopo, HM Judas Amir (dua dari kiri) sedang memegang FIFO Award (http://www.tabloidsar.com) |
Untuk
mengintergrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah
kepada masyarakat agar semakin maksimal tentunya dibutuhkan sebuah manajemen pengelolaan
sumber daya yang baik, yang dalam hal ini merupakan kewenangan
pemerintah sebagai kordinator dan sumbu pembangunan kota. Solusi
cerdas di sini adalah dengan penerapan dan kolaborasi ekosistem kota
yang masuk ke dalam konsep Smart City. Sehingga dapat dijelaskan
bahwa tujuan dari strategi implementasi Smart City adalah untuk
menunjang kota di dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya
saing), teknologi dan lingkungan (kenyamanan)
Smart
Governance
Smart
Governance atau tata kelola pemerintahan yang cerdas adalah salah
satu bagian dari terwujudnya Smart City. Konsep
Smart Governance lebih ditekankan pada peningkatan peran pemerintah
sebagai pengayom dan pemberi pelayanan kepada masyarakat serta dapat
memaksimalkan potensi yang dimiliki dan meminimalisir kendala atau
masalah yang dihadapi. Disamping itu juga terdapat peran masyarakat
sebagai partisipan dan objek pembangunan (Konsep Kota Madani).
Beberapa kota besar di Indonesia yang memiliki masalah pertambahan
penduduk yang signifikan, kemacetan, penumpukan sampah dan masalah
kependudukan lainnya yang memerlukan pemecahan masalah yang tepat
kini sukses sejajar dengan kota-kota di Eropa Berkat sentuhan
tekhnologi, yakni dengan lahirnya e-government, e-procurement,
e-budgeting, e-delivery, e-controlling, dan e-monitoring. Konsep ini
pada akhirnya tidak hanya mendasarkan pembangunan dan pengelolaan
kota dalam dimensi teknologi, namun juga mencakup dimensi manusia dan
dimensi institusional.
Pendekatan
Benchmark kepada Negara Lain
Benchmark
Pengembangan Ekosistem Digital Smart City Negara-negara Eropa telah
menanggapi tantangan bagi kota dengan mengarahkan strategi untuk
meningkatkan perekonomian Uni Eropa melalui pertumbuhan pintar dan
berkelanjutan dengan 5 target ambisius: Meningkatkan lapangan kerja,
inovasi, pendidikan, inklusi sosial , dan iklim / energi. Untuk
mendukung konsep Smart City, Komisi Eropa telah mengembangkan
program-program untuk mendukung proyek-proyek di kota - kota Eropa
dengan pendanaan kredit, serta pendekatan bottom-up.
Bauran
Pendidikan
Pendidikan
adalah fondasi utama membangun bangsa. Keberhasilan pendidikan akan
berdampak pada kemajuan ekonomi, sosial, lingkungan, dan teknologi.
Kota Palopo memiliki prospek sebagai kota tujuan pendidikan dengan
potensi yang dimiliki berupa komitmen pemerintah daerah dalam
memajukan pendidikan di Kota Palopo. Ini menjadi modal utama. Sarana
dan prasarana pendidikan telah terbangun, 15 perguruan tinggi dengan
beragam program studi yang semakin berkembang dan diminati, termasuk
juga sekolah unggulan SMP dan SMA. Upaya yang perlu dilakukan untuk
akselerasi Palopo sebagai kota pendidikan antara lain mendorong
masyarakat untuk sekolah hingga perguruan tinggi, menyediakan
fasilitas beasiswa bagi masyarakatnya yang kuliah di Palopo,
mendorong dunia usaha, dan dunia industri untuk berpartisipasi
membangun pendidikan bermutu.
Infrastuktur
yang perlu disediakan adalah layanan transportasi (bandara,
pelabuhan, dan/atau angkutan darat), telekomunikasi dan energi
listrik yang memadai, pemukiman yang layak dengan jaringan
interkoneksi antar kawasan, industri makanan dan minuman yang sehat
serta terjangkau bagi kalangan peserta didik. Suprastruktur yang
menjamin kenyamanan dan keamanan kota dengan memperbanyak fasilitas
umum dan fasilitas sosial adalah sehingga interaksi antar komunitas
terjalin tanpa konflik.
Smart
Culture
Kota
yang cerdas bukan hanya kota yang memanfaatkan teknologi canggih
dalam setiap aspek kehidupannya. Kota yang cerdas juga merupakan kota
yang dapat mempertahankan jati diri dan karakter khas kota tersebut.
Kehilangan identitas kota merupakan kemunduran besar bagi sebuah
peradaban. Kota Palopo merupakan salah satu kota yang tergabung dalam
Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dan telah diarahkan oleh
pemerintah sebagai Kota Pusaka (Ditjen PU:2012). Selain keunikan
dalam tata ruang, kekayaan budaya juga terlihat pada tradisi lokal
seperti tarian tradisional, kisah Lagaligo hingga kekayaan kuliner
khas Kota Palopo. Keragaman tipologi budaya Kota Palopo membuktikan
bahwa potensi kearifan lokal dapat menjadi dasar terwujudnya Kota
Pusaka Palopo, sekaligus sebagai cikal bakal menuju Kota Pusaka Dunia
(World Heritage City) dalam mendukung pembangunan kota berkelanjutan.
Mempertahankan dan melestarikan kebudayaan lokal adalah sebuah
langkah pemerintah untuk menuju tata kelola pemerintahan yang cerdas.
Konsep
smart city memang merupakan satu hal yang menarik. Membangun kota
cerdas dapat dilakukan sepanjang ada keinginan kuat untuk
mewujudkannya. Hanya saja, konsep smart city ini harus didukung
dengan pola pikir modern antara lain dengan menumbuhkan karakter
manusia pembangun. Selanjutnya, agar kehidupan bertahan dan
berkelanjutan diperlukan penataan ruang sehingga hidup menjadi lebih
indah dan lebih harmonis. Selain itu, diperlukan juga pemimpin yang
tegas untuk membangun kota secara berkelanjutan. Integrasi ketiga
aspek ini akan menjamin keberlanjutan pembangunan menuju kota Palopo
sejahterah dan berkemajuan.
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba menulis tentang Kota Palopo #BloggerTanaLuwu
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba menulis tentang Kota Palopo #BloggerTanaLuwu
Referensi
:
Leave a Comment